Logo

TEPIS KANKER DENGAN JERUK NIPIS

TEPIS KANKER DENGAN JERUK NIPIS

 JERUK nipis atau Citrus Aurantifolia, sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan. Misalnya untuk campuran makanan dan minuman hingga sebagai campuran ramuan pada pengobatan tradisional. Disamping itu, ia menyimpan manfaat yang besar sebagai antikanker.

 

JERUK nipis atau Citrus Aurantifolia, sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan. Misalnya untuk campuran makanan dan minuman hingga sebagai campuran ramuan pada pengobatan tradisional. Disamping itu, ia menyimpan manfaat yang besar sebagai antikanker.
Jeruk nipis mempunyai beberapa nama ilmiah, diantaranya; Citrus limonellus Miq., C. medica Linn var acida Brandis, C. acida Roxb, C. aurantium L. var. amara EngL, C.javanica Blume, dan C. notissima.
Di beberapa daerah di Indonesia jeruk nipis dikenal denganl beberapa nama, diantaranya Jeruk Pecel, nama ini lazim digunakan oleh masyarakat Jawa dan sekitarnya, sementara masyarakat Aceh menyebut tanaman ini dengan nama Kelangsa. Masyarakat di Kalimantan lain lagi menyebut tanaman ini, yaitu lemau nepis, sedangkan di wilayah Nusa Tenggara disebut dengan Dongaceta, Mudutelong, Jeru, Mudakenelo dan Delomaki. Sementara di manca negara jeruk nipis lebih populer dengan nama Zhi qiao sebutan masyarakat China, Common lime di Inggris dan di Philiphina dikenal dengan nama Lime acid.
Berbeda dengan jenis jeruk lain misalnya jeruk purut, buah jeruk nipis mempunyai permukaan atau kulit yang halus dan mengkilap. Sedangkan jeruk purut mempunyai ciri khas permukaannya yang kasar dan berlekuk.

KHASIAT DAN KANDUNGAN KIMIA
“Mungkin karena rasa dan aromanya yang khas dan segar yang menjadikan buah dan daun tanaman ini sering digunakan untuk memperbaiki rasa ramuan tradisional,” ujar Dr. Dika Nurmala, herbalis dari Tangerang.
Jeruk nipis memiliki beberapa kandungan senyawa diantaranya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri, damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitammn B1 dan vitamin C. SeIain itu, buahnya juga mengandung senyawa saponin dan fla vonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida), tangeretin, naringin, eriocitrin, dan eriocitrocide.
Hesperidin dalam ilmu farmakologi bermanfaat sebagai antiinflamasi, dan antioksidan, serta mampu menghambat sintesis prostaglandin. Selain itu hesperidin juga dapat menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada kolon sekor kelinci, ia juga mampu menghambat N-butil-N-(4-hidroksi- butil) nitrosamin yang menginduksi karsinogenesis pada kandung kemih seekor tikus (Chang, 2001).
Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Guo dan kawan-kawan pada tahun 2006 dikatakan bahwa kandungan D-Limonene dalam jeruk nipis dapat menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel HL-60 dan sel K562. ”Asam sitratnya mampu mencegah kekambuhan pada pasien pasca operasi batu ginjal,” tambah Dr. Dika.

PELURUH BATUK DAN DAHAK
Rasa masam dan pahit dari buah jeruk nipis berkhasiat untuk meredakan batuk, peluruh kencing, peluruh keringat serta membantu proses pencernaan. Menurut Dr. Dika, jeruk nipis juga memiliki sifat sebagai expectorant. Cara penggunaanya juga mudah, satu buah jeruk nipis di panggang sebentar di atas api, kemudian dibelah dan diperas. Air perasan jeruk nipis tersebut lantas di campurkan dengan kecap, diaduk hingga cukup merata dan siap diminumkan.”Bila sudah dicampurkan merata, rasanya akan seperti obat batuk kemasan cair yang ada di pasaran,” ujar dokter yang sering menggunakan resep tradisional tersebut untuk mengobati batuk di keluarganya.
Diakui Dr. Dika, jeruk nipis tidak hanya digunakan sebagai obat batuk saja,tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai pelangsing. Namun menurutnya, sebagai bahan pelangsing biasanya dikombinasikan dengan bahan lain, dan memerlukan jumlah yang lebih banyak. Namun Ia menyarankan, bagi penderita dengan gangguan maag, sebaiknya harus berhati-hati dalam mengkonsumsi jeruk nipis karena rasanya yang cukup asam  dapat memicu meningkatnya keasaman labung.
Penggunaan jeruk nipis sebagai pelangsing sangat sederhana yaitu dengan memeras 1-2 buah jeruk nipis, kemudian dicampurkan dengan bahan lain seperti jati belanda. Untuk pemakalan luar, jeruk nipis yang sudah diperas dicampurkan dengan bahan lain kemudian dibalurkan ke tempat yang sakit, seperti sakit gigi, sakit perut, rematik, pusing, terkilir dll. Air perasan jeruk nipis juga dapat digunakan untuk penderita sakit tenggorokan dengan cara dikumur. Selain buahnya, daun, bunga dan akar dari tanaman jeruk nipis juga bisa dimanfaatkan sebagal obat, namun dengan komposisi yang lebih banyak.
 
Anti Bakteri Dan Anti Kanker
Beberapa penelitian mengenai manfaat jeruk nipis sudah pernah dilakukan diantaranya oleh Ratih dari Fakuftas Farmasi UGM tahun 1992. Dari penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa minyak atsiri yang ada dalam jeruk nipis mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus pada kadar 20%, 40% dan 80%. Sedangkan bakteri lain seperti E.coli juga menjadi terhambat pertumbuhannya pada dosis 40% dan 80%.
Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2011 di Laboratorium Bakteriologi, Balai Karantina Ikan Sidoarjo juga menunjukkan bahwa sari jeruk nipis mempunyai daya antibakteri terhadap Aeromonas hydrophila. Berdasarkan hasil uji MIC didapatkan konsentrasi minimum yang dapat menghambat Aeromonas hydrophila adalah 0,01 56 ml dan hasil uji MBC yang dapat membunuh bakteri Aeromonas hydrophila adalah 0,0313ml.
Penelitian lain mengenai senyawa Naringin dan Hesperidin yang ada dalam jeruk nipis yang dilakukan oleh Del Leo dan Del Bosco tahun 2005 menyatakan bahwa kedua senyawa tersebut mempunyai efek penghambatan proliferasi sel kanker, menunda tumorigenesis, dan agen kemopreventif karsinogenesis. Selain itu, hesperidin dapat menurunkan lipopolysaccharide yang dapat menginduksi hepatotoksisitas pada hepar tikus.
Zhang dan kawan-kawan pada penelitiannya di tahun 2007 juga menyebutkan bahwa, Hesperidin yang terdapat dalam jeruk nipis memiliki efek sitotoksik pada sel melanoma B16 tikus. Dan Naringin dapat menghambat CYP3A4 dan CYP1A2 yang diketahui sebagai enzim yang dapat memacu senyawa karsinogen.

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 35 ( JULI - SEPTEMBER 2013 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev PERAN PERAWAT DALAM MENANGANI MASALAH PSIKOSOSIAL PENDERITA HIV/AIDS
Next ALLAH MENGERTI

Tinggalkan Komentar