Logo

TAK PERNAH PUAS DENGAN BENTUK TUBUH ANDA

TAK PERNAH PUAS DENGAN BENTUK TUBUH ANDA

Rasanya bentuk tubuh saya kurang proporsional”, “Tubuh saya kurang ideal nih!” .Pasti banyak dari Anda yang sering mendengar kata-kata tersebut atau bahkan mengucapkannya sendiri. Bentuk tubuh seseorang dipengaruhi oleh penyebaran lemak di tubuh dan proporsi tubuh. Perlu diketahui bahwa patokan seorang gemuk atau tidak adalah dengan menggunakan indeks masa tubuh yaitu pembagian antara berat badan kuadrat dengan tinggi badan.

 

Terdapat sebuah kondisi bernama Body Dysmorphic Dysorder (BDD) yaitu sebuah gangguan cemas yang menyebabkan seseorang selalu terdistorsi saat melihat tubuhnya seperti melihat tubuhnya gemuk meskipun sebenarnya tidak atau selalu merasa jelek sehingga membuat ia selalu menghawatirkan penampilan.

Bagi seseorang yang mengalami BDD, kondisi tersebut dapat membuat stres dan mengganggu kualitas hidup. Penderita BDD tidak dapat mengontrol pemikiran negatif yang ada di pikiran mereka dan hampir sulit bahkan sebagian besar tidak pernah percaya bila orang lain berkata kondisi tubuh mereka normal.
Apa saja sih gejala BDD?

Gejala BDD
·    Seringkali membandingkan penampilannya dengan orang lain
·    Menghabiskan waktu lama di depan kaca, namun dalam waktu lain dapat pula menghindari berhadapan depan kaca
·    Menghabiskan waktu lama untuk menyamarkan bagian tubuh yang dirasa kurang
·    Stres akibat bagian tubuh tertentu (terutama wajah)
·    Merasa cemas bila berada disekitar orang dan menghindari interaksi sosial
·    Tidak mau mencari pertolongan orang karena takut dicap "terobsesi dengan diri sendiri"
·    Mencari pertolongan medis dengan cara operasi untuk memperbaiki bagian tubuh yang tak disuka
·    Diet dan olahraga berlebih
    Bila seseorang mengalami gejala BDD tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan (psikiatri). Tidak usah merasa malu. Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk menentukan diagnosis dan membantu Anda. Untuk penatalaksaan BDD mencakup perubahan perilaku (Cognitive Behavioral Therapy) dengan menghapus pikiran negatif dan menanamkan energi positif selain itu pada beberapa kasus yang sudah parah dapat pula diberikan terapi antidepresan sesuai dengan indikasi dokter. Terdapat 2 penyakit yang ekstrim yang dapat mengenai para wanita yang sangat menginginkan tubuh ideal yaitu Anoreksia Nervosa dan Bulimia.

Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Seorang penderita anoreksia nervosa disebut sebagai anoreksik.
Menurut penelitian yang dilaporkan di Archives of General Psychiatry, Juli 2013. Orang yang memiliki gangguan makan akan berakibat pada tingkat kematian yang tinggi, terutama mereka dengan anoreksia nervosa atau anoreksik. Tingkat gangguan yang berhubungan dengan makan akan terfokus kematian pada penderita anoreksik.

Jon Arcelus, LMS., Ph.D., dari Leicester General Hospital di Inggris, menganalisis terkait dengan tingkat gangguan makan yang mengakibat-kan kematian. Para peneliti memeriksa 36 studi tentang gangguan makanan yang mengakibatkan kematian dan hasilnya hampir semua penyebabnya adalah anoreksia nervosa. Penelitian yang melibatkan 17.272 pasien yang mengalami gangguan makanan, dan total 755 pasien mengalami kematian cepat dan tinggi.
Peneliti mengakui, bahwa beberapa kematian dalam studinya karena faktor dari gangguan makan. Namun, mereka menemukan bahwa angka kematian pada gangguan makan terutama anoreksia nervosa lebih tinggi daripada beberapa gangguan jiwa lainnya, seperti skizofrenia dan depresi.

Jon menambahkan, “faktor dari gangguan makan bisa karena faktor biologis, sosial dan psikologis seseorang yang mengakibatkan anoreksia nervosa serta berakhir pada kematian,” ujarnya. Lanjutnya, gangguan makan juga disebabkan oleh masalah fisik. Perubahan hormonal yang mengendalikan masalah mood, selera makan, pikiran dan memori diduga berperan penting atas terjadinya gangguan makan. Penderita anoreksia nervosa sering berasal dari keluarga yang salah satu anggotanya juga menderita anoreksia nervosa, sehingga faktor genetik juga berperan penting

Bulimia Nervosa
Penyakit mental lainnya yang biasanya dialami oleh wanita, Bulimia atau juga dikenal dengan bulimia nervosa mempengaruhi sekitar 3% dari wanita di amerika Serikat. Bulimia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan ciri umum.
. Pasien makan secara berlebihan secara berulang-ulang (binge) dan kemudian kembali mengeluarkannya. Mengeluarkan makanan yang dimakan ini bisa melalui muntah yang biasanya diinduksi dengan obat pencahar, selain itu juga dengan mengeluarkannya lewat kencing dengan menggunakan obat diuretik.

Karakteristik Diagnostic
(DSM-IV-TR)
Orang dengan Bulimia Nervosa akan mengalami :
Episode berulang dari makan berlebihan seperti yang ditunjukan oleh kedua hal berikut :
Memakan makanan dalam jumlah yang sangat banyak dalam periode 2 jam.
Merasa kehilangan kontrol terhadap pemasukan makanan pada saat episode tersebut.
Perilaku tidak sesuai yang sering terjadi untuk menjaga agar berat tubuh tidak bertambah seperti membangkitkan rasa ingin muntah, penyalahgunaan obat pencahar, diuretic, atau dengan berpuasa, atau melakukan latihan yang berlebihan.
Rata-rata minimal dalam seminggu terjadi dua kali episode makan berlebihan (pesta makan) dan perilaku kompensasi yang tidak sesuai untuk menghindari bertambahnya berat badan, dan hal ini terjadi minimal selama 3 bulan.
·    Perhatian berlebihan yang terus-menerus pada bentuk dan berat badan.
Terdapat satu perbedan mencolok antara Bulimia Nervosa dengan Anoreksia Nervosa, yaitu adalah penurunan berat badan. Pasien yang menderita Anoreksia nervosa mengalami penurunan berat badan yang secara drastis, sedangkan pasien Bulimia nervosa tidak.
Pada Bulimia, makan berlebihan biasanya dilakukan secara diam-diam, dapat dipicu oleh stress dan berbagai emosi negatif yang ditimbulkannya, dan terus berlangsung hingga orang yang bersangkutan merasa sangat kekenyangan. Orang dengan Bulimia nervosa akan hilang kendali ketika makan berlebihan, bahkan hingga ke titik mengalami sesuatu yang mirip dengan keadaan dissosiatif, mungkin kehilangan kesadaran terhadap apa yang mereka lakukan dan merasa bahwa bukan diri mereka yang makan berlebihan. Mereka biasanya malu dengan kondisi tersebut dan mencoba menutupinya.
Setelah selesai makan berlebihan, rasa jijik, rasa tidak nyaman, dan takut bila berat badan bertambah memicu tahap kedua Bulimia nervosa, pengurasan untuk menghilangkan efek asupan kalori karena telah makan berlebihan. Paling sering pasien memasukkan jari-jari mereka ke tenggorokan agar tersedak dan muntah. Penyalahgunaan obat-obat pencahar dan diuretic serta berpuasa dan olahraga berlebihan juga dilakukan untuk mencegah penambahan berat badan.
Terdapat dua subtipe Bulimia nervosa, yaitu :
1. Tipe Purging : sengaja melakukan perbuatan mengeluarkan makanan atau sisa-sisa makanan, dengan cara merangsang muntah dan menggunakan obat pencahar.


2. Tipe Non-purging : dengan sengaja melakukan perbuatan berlebihan untuk mengkompensasi makanan yang berlebihan. Misalnya dengan olahraga mati-matian sampai pingsan, atau puasa sampai sakit maag/pingsan.Dalam beberapa studi, orang-orang Bulimia dengan tipe nonpurging memiliki berat badan lebih besar, lebih jarang makan berlebihan, dan menunjukkan lebih sedikit psikopatologi dibandingkan dengan orang-orang Bulimia tipe purging.
Bulimia nervosa biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Sekitar 90 persen kasus terjadi pada perempuan, dan prevalensi pada perempuan diperkirakan sekitar 1 hingga 2 persen dari populasi. Banyak pasien Bulimia nervosa kelebihan berat badan sebelum onset gangguan tersebut, dan makan berlebihan sering kali dimulai saat menjalani diet. Bulimia nervosa dikaitkan dengan sejumlah diagnosis lain, terutama depresi, gangguan kepribadian borderline, gangguan anxietas, penyalahgunaan zat, dan gangguan tingkah laku.
Akhir kata, bila anda mengenal individu atau anda sendiri mengalami beberapa hal di atas hendaknya segera mencari pertolongan dari dokter terdekat dan jangan ragu konsultasikan masalah anda.

 

{Oleh : dr. Harry Pribadi }

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 41 ( JANUARI - MARET 2015 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev DONOR DARAH : SEJUTA MANFAAT
Next MAJU TERUS PANTANG MUNDUR

Tinggalkan Komentar