Logo

SELALU YAKIN PENYERTAAN TAHUN

SELALU YAKIN PENYERTAAN TAHUN

Ulangan 31:1—8

Masa peralihan bukanlah masa yang mudah untuk dijalani, demikian juga dengan apa yang dialami oleh bangsa Israel, secara khusus lagi bagi Yosua, Perjalanan bangsa ini yang tadinya dipimpin Musa untuk masuk ke tanah Kanaan harus beralih dipimpin oleh Yosua.

 

    Bangsa Israel bukanlah bangsa yang penurut, rendah hati, nrimo dan taat, sebaliknya mereka adalah bangsa yang orang-orangnya tegar tengkuk, mudah mengeluh dan berani membantah. Di bawah kepemimpinan Musa, karakter mereka seperti itu. Karena hukuman yang harus diterima Musa tidak bisa masuk tanah Kanaan, maka kepemimpinan diserahkan kepada Yosua. Yosua harus menghadapi bangsa dengan segala karakter yang dimiliki oleh mereka.
    Bukan hal yang mudah bagi Yosua untuk segera menerima tugas yang diberikan dan dipercayakan kepadanya. Hati Yosua tetap kuatir dan ragu-ragu, Musa tahu apa yang ada dalam hati Yosua. Memang tidak mudah untuk memasuki masa peralihan, dari seorang biasa harus menjadi pemimpin bangsa yang cukup membutuhkan jiwa kepemimpinan. Memimpin bangsa yang tergolong tegar tengkuk dan keras. Musa meyakinkan Yosua bahwa Allah sang sumber kehidupan senantiasa akan menyertai dan tidak akan membiarkan Yosua berjalan sendirian, bahkan luar biasanya tak akan pernah Allah meninggalkan Yosua dalam kondisi apapun. Musa terus mengucapkan keyakinan itu agar Yosua memiliki keyakinan akan penyertaan Allah sehingga rasa takut dan kuatir yang dimiliki Yosua pergi meninggalkannya. Tidak mudah, perlu waktu untuk Yosua berproses dan menjadi berani untuk memasuki masa peralihan.
    Seperti halnya masa kanak-kanak ketika harus berubah masuk ke masa remaja, masa remaja ke dewasa, dulu segala sesuatu masih harus dilayani, sekarang sedikit demi sedikit harus bisa mandiri, bagi yang tidak siap akan menolak dengan segala macam bentuk penolakan, bahkan kadang muncul rasa takut akan masa depan yang akan dilalui. Itu dapat berlangsung terus saat memasuki masa peralihan.
    Kekhawatiran dan ketakutan kadang dapat menjadikan penghambat untuk sebuah kemajuan, untuk itu diperlukan satu keyakinan yang akan menggantikan rasa takut dan khawatir, keyakinan yang menimbulkan keberanian sehingga mampu bertindak positif demi sebuah keberhasilan. Peralihan dari dulunya pekerja harus pensiun, seorang diri harus berpasangan menjadi pasangan suami istri, sekolah lulus masuk dunia kerja, dan masih banyak contoh masa peralihan yang menciptakan rasa takut dan kawatir, bahkan sebentar lagi kita akan memasuki masa peralihan dan tahun 2014 berubah menjadi tahun 2015. Siapkah kita?
    Tahun 2014 sudah kita lalui, kita tengok kembali perjalanan hidup kita, perjalanan hidup yang membuat kita semakin dewasa, bertumbuh, ada tawa sukacita, duka lara dan banyak peristiwa yang bisa kenang, namun satu hal yang pasti sampai hari ini Tuhan tetap menyertai dan tidak pernah meninggalkan kita. Semua Tuhan sediakan dengan cukup, diberi kesehatan, diberi keluarga yang saling mengasihi, pekerjaan dan banyak lagi yang kita terima.
    Karya penyertaan Tuhan sungguh nyata, apalagi yang dikhawatirkan dan ditakutkan. Seperti janjinya pada Yosua demikian juga janji Allah kepada kita “jangan takut dan gentar, Aku akan senantiasa menyertaimu dan tidak akan meninggalkanmu. Allah yang maha kasih selalu bersama kita dulu, sekarang dan yang akan datang”.
    Masa peralihan harus kita lalui dengan terus meyakini janji Tuhan. Tuhan akan buat semuanya baik dan indah pada waktunya. Bahkan keyakinan kita sebagai orang percaya tahun 2015 akan semakin baik, kita akan semakin dikuatkan untuk bisa melewatinya. Percaya bersama Tuhan kita bisa. Seperti bargsa Israel akhirnya dapat masuk ke tanah perjanjian Kanaan, tanah yang penuh susu dan madu. Demikian juga kita akan mampu memasuki tahun 2015 dengan berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita. Tak ada lagi takut dan kuatir karena Tuhan menyertai kita.

 

{oleh : Kartika Purwandari, S.Si}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 40 (OKTOBER-DESEMBER 2014)

 

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev HUT KE 64 TAHUN RS PANTI WILASA DR CIPTO
Next PERAN PELAYANAN PASTORAL DALAM KESEMBUHAN PASIEN

Tinggalkan Komentar