Logo

PARKINSON, PENYAKIT BUYUTAN PADA LANJUT USIA

PARKINSON, PENYAKIT BUYUTAN PADA LANJUT USIA

Pada orang tua seringkali kita dengar Sakit Buyuten yang ditandai dengan gemetar, kesulitan bergerak / lamban yang menimbulkan banyak kesulitan dan keterbatasan aktivitas sehingga pasien terisolasi / diisolasi (kehilangan sosialisasi) dan akhirnya menimbulkan depresi bukan hanya bagi penderitanya namun juga pengasuh / perawatnya dan keluarganya. Ternyata dalam dunia kedokteran penyakit tersebut dikenal dengan Penyakit Parkinson.

Penyakit Parkinson ialah penyakit yang bersifat progresif (semakin memburuk) yang ditandai dengan kelainan gerak (dikelompokkan dalam kelainan sistem motorik) ditemukan pertama kali oleh James Parkinson pada tahun 1817.
    Penderita Parkinson tersebar di seluruh dunia dan secara gender, penderita pria lebih banyak. Rata-rata penderita berusia sekitar 60 tahun, namun beberapa timbul lebih awal yaitu usia 40 tahun.
Meskipun mekanisme Parkinson diketahui karena berkurangnya neurotransmitter di otak (substansia nigra) yaitu Dopamin, namun penyebab berkurangnya Dopamin yang menyebabkan gangguan gerak itu sendiri hingga kini masih misteri atau tidak diketahui.


    Gejala / gangguan yang timbul akibat kekurangan Dopamin tersebut sering disingkat dengan TRAP :
1.    Tremor (gemetar) saat tidak beraktivitas dan hilang saat beraktivitas. Sering gerakan gemetarnya seperti menggulung pil sehingga disebut Pill Rolling Tremor.
2.    Rigiditas atau kekakuan / tahanan yang timbul saat dilakukan pemeriksaan gerakan pasif
3.    Akinesia atau diawali dengan bradikinesia yaitu gerakan menjadi lambat, Kehilangan gerakan spontan dan gestur, drooling / ngiler  akibat gangguan penelanan, monotonik, hipofonik disartria, kehilangan ekspresi wajah (hypomimia), fungsi mengedip menurun, ayunan lengan berkurang saat berjalan .
4.    Postural Instability yaitu terjadi karena hilangnya refleks postural, sering bersamaan dengan freezing atau gait. Penyebab tersering dari jatuh dan menyebabkan resiko fraktur pinggul
Gejala lain :
1.    Deformitas / kelainan postural  : Deformitas postural yang ditandai dengan fleksi leher dan postur batang tubuh, fleksi siku dan lutut seringkali berhubungan dengan rigiditas. Striatal limb deformities: striatal hand, striatal foot

2. Freezing yaitu berhenti tiba-tiba saat mau bergerak, saat mau berputar, saat mau sampai di tujuan, jalan sejengkal-sejengkal, berhenti saat di ruang terbuka.
3.    Gejala non motorik : gangguan kognitif, suara menjadi pelan, Tip of the Tongue Phenomen (kesulitan mengucapkan kata, seperti tertahan di ujung lidah),gangguan mencium, gangguan tidur, depresi, kelelahan, tidak mampu menikmati kesenangan dunia.
    Tata laksana Parkinson Disease ialah dengan edukasi pada pasien-keluarga-perawat/pengasuh, pemberian obat-obatan, rehabilitasi medik dan operasi. Edukasi berupa  Penjelasan kepada penderita, keluarga dan care giver tentang penyakit yang diderita. Keterangan diberikan secara rinci namun supportif dalam arti tidak makin membuat penderita cemas atau takut. Simpati dan empati dari anggota keluarganya

Pesan penting :
    Parkinson meski tidak dapat sembuh namun dengan tata laksana obat dan empati- simpati dari keluarga serta pengasuh atau perawat maka dapat menjalani aktivitas seperti orang lanjut usia lainnya. Jadi bila setelah membaca artikel ini Bapak Ibu mengenali anggota keluarga atau orang terkasih Anda dengan gejala tersebut, segeralah ke RS Panti Wilasa “Dr. Cipto”. Menjadi tua tak dapat dicegah, namun menjadi tua dengan tetap produktif dan ceria dapat dicapai.

 

{Oleh : dr. Rosalyne }

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 39 ( JULI - SEPTEMBER 2014 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev PEMERIKSAAN KESEHATAN GKJ KARANG PASAR
Next KENALI DAN ATASI PENYAKIT DEPRESI

Tinggalkan Komentar