Hiperaktif, sering terjadi pada anak, terutama anak laki-laki. Awalnya mulai umur 5 – 6 tahun. Bisa juga terjadi sebelum itu. Sering bisa sembuh sendiri. Bila sembuh sendiri, biasanya terjadi sebelum usia 12 tahun. Akan tetapi dapat menetap sampai remaja, bahkan sampai dewasa. Tidak ada remaja atau orang dewasa yang muncul gejala-gejala hiperaktif, kecuali memang sejak anak-anak sudah ada, dan menetap sampai remaja atau dewasa. Demikian cuplikan materi seminar Psikologi pada tanggal 28 April 2012 yang lalu.
Seminar yang menghadirkan Dr. Ismed Jusuf, Sp.KJ, sebagai pembicara tersebut mengupas tentang kiat mengenali dan mengatasi anak hiperaktif dan gangguan perhatian pada anak dan remaja. Dalam makalahnya, Dr. Ismed menjelaskan bahwa hiperaktif ditandai oleh tiga hal yang utama, yaitu tidak mampu berkonsentrasi (memusatkan perhatian), adanya perilaku yang tiba-tiba tanpa dipikir dulu (impulsif), dan perilaku yang hiperaktif.
Para peserta yang didominasi oleh para guru ini sangat antusias. Hal ini tampak dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan tentang penanganan anak hiperaktif dan kenakalan remaja. Tentu saja tidak semua pertanyaan dijawab dengan tuntas mengingat waktu yang terbatas. Karena itu, nantikan seminar seri berikutnya bersama Dr. Ismed yang rutin diadakan di RS. Panti Wilasa "Dr. Cipto". Bila Anda tertarik bergabung silakan hubungi Bagian Humas di 024-70222003.
*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 30 (APRIL-JUNI 2012)