Logo

ALLAH ITU BAIK

ALLAH ITU BAIK

Mazmur  73:1 Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.

 

Apa alasan hari ini kita bersyukur? Ada berbagai macam alasan kita untuk bersyukur pada hari ini. Kalau disederhanakan, apa alasan hari ini kita bersyukur? Jawabannya sederhana: karena Allah itu baik. Bersyukurlah selalu karena Allah itu baik pada kita. Kita diberi berkat kesehatan, kekuatan, keluarga yang indah itu semua menunjukkan bahwa Allah itu baik. Bahkan ketika kita sedang menghadapi pergumulan dan masalah, tetaplah bersyukur karena kebaikan Allah. Ia masih memberikan jalan keluar dan kekuatan untuk menghadapi pergumulan kita hari ini. Tiga kebaikan Allah yang akan kita dalami saat ini. Kiranya ini menjadi kekuatan spiritual dalam hidup kita.

1.    Allah itu Baik Karena RahmatNya
Mazmur  69:17 Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!
Rahmat dalam bahasa Ibrani adalah “rakh'-am”. Terkandung makna: Kerahiman Allah; Kemurahan Hati dan belaskasihan kepada orang yang menyedihkan, sengsara dan miskin. Rahmat yang mempunyai makna kerahiman Allah mengajarkan kepada kita tentang dua hal:
Pertama: ketergantungan kita pada Tuhan, seperti ketergantungan janin/bayi pada ibunya. Kita diposisikan sebagai janin di kandungan Allah. Dan Allah sendiri yang menjadi penjaga, perawat dan pelindung kita. Dia yang akan memenuhi segala kebutuhan kita. Kebutuhan kasih sayang, keamanan dan kehidupan kekal.
Kedua: kasih yang Alllah beri benar-benar kasih yang Tulus. Kasih yang tulus diwujudkan dalam kesatuan antara kita dengan yang kita kasihi. Begitulah kasih yang Tuhan lakukan, menyatukan diriNya dengan kita. Itu berarti apa yang kita rasakan: sedih, senang dan susah sekalipun, Tuhan turut merasakan. Tak heran bila Tuhan Yesus mengatakan  Aku pokok anggur dan engkau rantingnya. Ada satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara Tuhan dan kita.
Rahmat adalah kemurahan hati. Kemurahan Hati Tuhan yang rindu menolong umatNya. Kemurahan hati Tuhan menerima kita dengan segenap hati. Kemurahan hati Tuhan menjadi dasar kehidupan yang bahagia.
Rahmat Allah adalah belas kasihanNya kepada orang yang menyedihkan, sengsara dan miskin. Daud menganggap dirinya adalah orang yang menyedihkan, sengsara dan miskin di hadapan Tuhan. Karena itu, Daud memanggil nama Tuhan. “Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!” Hanya Tuhan tempat perteduhan Daud dari kesedihan, kesengsaraan dan kemiskinan.
Marilah, kita menjalani kehidupan ini dengan sukacita. Jangan pernah takut dan bimbang. Berbekallah rahmat Tuhan yang menguatkan kita bahwa Tuhan melindungi dan menjaga kita. Tuhan yang senantiasa rindu untuk menolong kita. Tuhan yang senantiasa berbelaskasihan pada umatNya.

2.    Allah Yang Memelihara
I Petrus  5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Dari mana kita tahu akan pemeliharaan Allah? dari firman Tuhan. Itu jelas karena Firman Tuhan menyaksikan akan pemeliharaan Allah pada umatNya. Penyertaan Allah bukan sekedar sebagai pengetahuan bagi kita. Penyertaan Allah haruslah kita rasakan. Pengetahuan adalah keindahan pikiran, sedangkan yang lebih indah dari itu adalah merasakannya dalam hidup. Justru, penyertaan Allah benar-benar kita rasakan ketika kita berada dalam pergumulan, kekurangan dan pencobaan.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Serahkan dalam bahasa Yunani adalah “epirrhipto” yang mengandung arti lemparkan. Bahwa kekuatiran itu harus dilemparkan pada Tuhan. Allah adalah Bapa kita yang mengajak kita bermain kehidupan. Bila kekuatiran itu membuatmu  berat, lemparkanlah pada Bapa yang sedia menangkapnya.  Allah adalah Bapa kita yang selalu merawat dan memelihara kita anakNya. Karena itulah, Bapa tidak pernah jauh dari hidup kita.
    Pada perang dunia, sebuah perkampungan diserang oleh musuh. Seorang ayah membawa anaknya berlari menghindari kejaran musuh. Kerena pelariaan di malam hari, mereka tidak tahu bahwa di  depan ada lubang. Ayah itu terjerabab kedalam lubang yang gelap. Anaknya mencari di mana ayahnya. Ia teriak,”Ayah di mana engkau, aku takut sendiri,”. Ayahnya menjawab,” Ayah di bawah, cepat loncatlah di sini lebih aman”.  “Tapi gelap, aku tidak bisa melihat ayah,” jawab anak itu.
“Tenanglah, ayah di sini, tidak jauh dari padamu. Lompatlah, ayah akan menangkapmu dari bawah.” Pinta ayahnya. Kemudian anak itu melompat ke bawah dan ia berada ditangkapan sang ayah dengan aman. “Terimakasih ayah, aku tahu bahwa engkau tidak akan jauh daripadaku,” Anak itu memeluk erat lengan ayahnya yang kekar dan dalam pelukan ayahnyalah ia merasa tenang dan aman.
    Seperti seorang bapa yang baik, Tuhan akan menjaga dan memelihara kita. Ia tidak jauh dari kita. Dia begitu dekat. Cinta kasihNya membuat kita selalu nyaman menjalankan kehidupan yang berat ini.

3.    Allah Turut Bekerja
Pengkotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
“Allah turut bekerja” inilah pernyataan iman umat percaya. Dalam segala hal Allah turut bekerja dalam hidup kita. Meskipun kita tahu, namun di satu sisi kita harus terima bahwa terkadang waktu Tuhan bukanlah waktu yang dapat kita tentukan. Kita tak jarang memaksa Tuhan untuk melakukan karyaNya bagi kita sesuai dengan kehendak dan kemauan kita sendiri. Pengkotbah saat ini mengingatkan dan menegur kita. Hati kita terlalu “bebal” untuk memahami karya Allah. Kita selalu beranggapan kalau Allah itu bekerja bagi kita pasti semua yang kita harapkan dan inginkan pasti terkabulkan. Itulah mengapa sebabnya Pengkotbah menegur diri kita saat ini dengan mengatakan “manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” Mengapa hal itu terjadi? Sebab manusia sering melihat segala sesuatu dari kaca mata sendiri. Dan lebih celakanya untuk kepentingan sendiri.
Bertanya pada Tuhan, apa yang sebenarnya Tuhan rencanakan untuk kita. Kita yakin bahwa Tuhan merencanakan yang baik bagi umat yang dikasihiNya. Tuhan tidak akan membuat kita menderita bila kita mau hidup seturut dengan kehendakNya dan belajar untuk mendekatkan diri padaNya. Sehingga semua rencana yang Tuhan rancang bagi kita menjadi nyata. Meskipun hidup seturut dengan kehendak Tuhan bukan hal yang mudah. Mentalitas manusia kadang sulit untuk diatur, ingin melakukan apa yang dianggapnya baik. Selagi masih punya kekuatan masih saja terus menerus melakukannya sendiri. Bagaimana Allah bisa turut bekerja bila kita sendiri tidak memasrahkan kepadaNya. Kita tidak bisa memberikan sesuatu pada orang lain bila kita terus berlari. Berhentilah, duduklah dan berlututlah dalam ketenangan doa. Lihatlah, ada tangan Tuhan yang akan terulur bagimu. “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). Amin.

 

{ Oleh : Pdt. Yohanes Setiyanto, S. Th }

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 39 ( JULI - SEPTEMBER 2014 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev EFEK KOPI BAGI KESEHATAN
Next KESEDERHANAAN YANG MEMBERI BERKAT

Tinggalkan Komentar