Logo

SERING GANTI SUSU FORMULA IMUNISASI BCG

SERING GANTI SUSU FORMULA IMUNISASI BCG

Redaksi mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca yang telah mengirim SMS melalui “SMS PELANGGAN”. Untuk pojok konsultasi edisi ini, kami menerima banyak pertanyaan melalui SMS. Diantaranya yang bisa kami muat dan jawab pada edisi ini. Bagi para pengirim SMS yang belum sempat terjawab pertanyaannya, kami mohon untuk bersabar. Kami berusaha untuk menjawabnya pada edisi yang berikutnya. Terima kasih.

1. SERING GANTI SUSU FORMULA
Mau tanya dok, anak saya usia 4 tahun sering ganti-ganti susu formula, apakah ada pengaruh tidak? Kedua, makanan seperti sosis, naget dan sejenisnya apakah berpengaruh dengan ususnya, karena anak saya lebih senang makan dengan makanan jenis itu setiap harinya.

    Untuk anak usia 4 tahun, pola dan macam makanannya sudah boleh sama dengan orang dewasa; dalam arti semua jenis makanan sudah boleh diberikan. Kecuali yang terlalu merangsang, rasa pedas misalnya tentu belum dianjurkan untuk diberikan. Adapun masalah susu formula yang sering ganti-ganti, selama sianak tidak memperlihatkan gejala dan tanda yang kita curigai akibat pergantian susu, tentu tidak perlu dikawatirkan; karena pada usia tersebut, saluran cerna anak sudah berfungsi dengan sempurna, baik fungsi berbagai enzim pencernaannya, kemampuan usus menyerap sari makanan; juga sistem pembuangannya (ginjal) juga sudah berfungsi dengan sempurna. Sehingga apapun jenis makanan yang diberikan akan dapat dicerna, diserap usus dengan baik dan sisa metabolismenya pun bisa diekskresi dengan baik pula. Kita juga harus menyadari bahwa semua susu formula bahan dasarnya adalah susu sapi, apapun merek susunya (kecuali susu khusus, ada yang berbahan dasar kedelai). Jadi apapun merek susunya, sebetulnya yang telah diberikan pada anak bapak/ibu adalah susu sapi, yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga kandungannya menyerupai air susu ibu. Saya juga yakin pada usia 4 tahun ini tentu sudah berbagai bahan makanan pernah masuk ke mulut anak (selain susu formula). Jadi sebetulnya susu formula yang bapak/ibu berikan menjadi bagian dari keaneka-ragaman makanan/minuman yang telah pernah masuk ke mulut anak. Tentu ini tidak perlu dicemaskan, karena akan memperkaya dan melengkapi asupan gizi anak anda. Karena berbeda merek susu, tentu ada sedikit perbedaan zat-zat yang ditambahkan ke dalamnya, tergantung produk dari produsen mana.     Selain itu makanan utama anak usia 4 tahun, tentu bukan susu lagi, tetapi nasi atau sumber karbohidrat lainnya dengan berbagai macam lauk-pauknya; ini yang harus diutamakan.
Makanan seperti sosis, naget dan sejenisnya, kalau hanya dikonsumsi sebagai selingan, dalam arti tidak dikomsumsi setiap hari, tentu boleh boleh saja. Kita harus waspada karena makanan-makanan seperti itu ada berbagai macam merek, bahkan ada yang tidak bermerek (hasil industri rumah tangga) yang sering kali kita tidak tahu apakah mengandung zat pewarna yang berbahaya atau pengawet yang sebetulnya tidak boleh dipakai pada makanan. Dalam hal seperti ini sebaiknya upayakan seminimal mungkin untuk mengkonsumsi makanan-makanan seperti ini, upayakan membuat makanan dari bahan yang masih segar.     Kalau tidak bisa, atau dalam kondisi terpaksa, karena terlalu repot atau mencari segi praktisnya, pilihlah makanan bentuk jadi seperti disebut di atas yang mempunyai masa kadaluwarsa yang masih panjang, jangan disimpan terlalu lama, tetapi segera di olah untuk dikonsumsi.

2. IMUNISASI  BCG
Anak saya usia 4,5 bulan; saat usia 2 minggu diimunisasi BCG. Tapi sampai sekarang belum ada bekasnya. Apakah perlu diimunisasi ulang?

    Reaksi imunisasi BCG yang normal adalah timbulnya semacam “bisul” di tempat suntikan, yaitu di lengan kanan atas, yang terjadi sekitar 3 minggu sampai dengan 8 minggu setelah suntikan. “Bisul” ini akan mengering sendiri dalam beberapa minggu, meninggalkan bekas luka (jaringan parut) berbentuk bulat, berdiameter sekitar 4-8 mm. Tetapi pada beberapa bayi memang ada yang “unresponsive” terhadap imunisasi BCG; artinya tidak ada reaksi, tidak terbentuk “bisul” di tempat suntikan.     Dalam hal tidak ada respon seperti ini, imunisasi BCG tidak perlu ulang. Ada juga sebagian bayi yang responnya tidak terlalu jelas, hanya tampak ada bagian kulit di bekas tempat suntikan yang tertarik ke dalam, sehingga tampak agak cekung dibanding kulit sekitarnya.   Inipun juga tidak perlu dilakukan imunisasi BCG ulang. Karena bagaimanapun juga vaksin itu sudah masuk ke dalam tubuh anak dan sudah terbentuk antibodi. Jadi untuk imunisasi BCG, baik yang ada respon maupun tidak, tidak perlu dilakukan suntikan ulang.

 

{ Diasuh oleh : dr. Sedyo Wahyudi, Sp. A }

*Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi 13 ( JANUARI - MARET 2008 )

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev BELAJAR MENJADI PASANGAN SAAT PERMASALAHAN MENGHANDANG
Next BELUM HAMIL SETELAH SETAHUN MENIKAH MENYUSUI MENULARKAN ASMA

Tinggalkan Komentar