Logo

RAIH ISO 9001 : 2000, MENUJU PELAYANAN STANDAR INTERNASIONAL

RAIH ISO 9001 : 2000, MENUJU PELAYANAN STANDAR INTERNASIONAL

Peningkatan pelayanan dibarengi dengan kualitas mutu merupakan hal yang harus dimiliki oleh suatu lembaga. Terlebih lembaga itu adalah rumah sakit, di mana banyak pihak berkompeten dengannya.

          Sebagai salah satu rumah sakit yang berada di kota besar seperti Semarang, RS Panti Wilasa 'Dr.Cipto' dalam menyongsong era globalisasi selalu berupaya berbenah diri. Pelayanan dan kualitas mutu menuju rumah sakit berstandard internasional memang sudah dicanangkan dan akan segera terealisasikan.
         Sejak dicanangkannya program ISO 9001 : 2000 di RS Panti Wilasa “Dr. Cipto” yang merupakan salah satu  tuntutan  sebagai rumah sakit yang berorientasi masa depan dan memiliki standar pelayanan internasional, maka  segenap jajaran terus melaksanakan pembenahan, baik dari sektor internal maupun eksternal.
         Menurut Ketua Program ISO 9001 : 2000 RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto” Eka Rohadi, sebetulnya  bila ditinjau dari segi akreditasi yang dilakukan oleh Departemen  Kesehatan RI, RS Panti Wilasa “Dr. Cipto” sudah lulus akreditasi 12 standar. Namun seiring adanya tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan secara optimal terlebih di era globalisasi seperti sekarang ini, maka RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto” telah berupaya mendapatkan ISO 9001: 2000 yang merupakan suatu sertifikat pengakuan tentang layanan yang diberikan rumah sakit kepada masyarakat benar  benar baik.
           Sejauh ini kata Eka Rohadi,  fasilitas yang tersedia di RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto” bisa dikatakan lengkap. Mulai  dari layanan klinik sampai dengan pada   layanan inap yang memiliki tempat representatif dan ditunjang pula dengan sumber daya manusia (SDM) yang sangat terlatih. ”Tetapi itu semua belum cukup bila tidak ditunjang dengan image positif dari publik terhadap keberadaan rumah sakit. Untuk itulah kita sudah harus mencanangkan program ISO 9001:2000 sebagai salah satu persyaratan yang harus kami miliki,” kata Eka Rohadi..
          Eka menambahkan, upaya tersebut agaknya tidak berlebihan. Namun, untuk sementara ini  baru diprioritaskan pada pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat Inap (IRNA). Pasalnya, Instalasi Gawat Darurat tersebut, rencananya akan menjadi sentra layanan rujukan. Hal ini  mengingat keberadaan lokasi rumah sakit ada di jalur padat dan di tengah pemukiman penduduk  serta berdekatan dengan banyaknya perkantoran.
             Sedangkan mengenai Instalasi Rawat Inap  (IRNA), Eka Rohadi mengatakan hal itu  sebagai penyeimbang tersedianya Instalasi Gawat Darurat yang besar.
           ”Program ini sudah berjalan sejak bulan Oktober 2004 lalu, yaitu  berupa pelatihan-pelatihan penerapan standar ISO. Diperkirakan pada bulan Maret atau April 2005 sudah dapat di audit oleh pihak Badan Sertifikasi Internasional, serta diharapkan pada bulan Mei 2005 dinyatakan lulus. Pelatihan yang kami selenggarakan sejauh ini berupa peningkatan kualitas pelayanan mutu yang nantinya diterapkan dalam pelaksanaan standar ISO di IGD ataupun IRNA yang meliputi kunjungan pasien IGD, target BOR rawat inap, ruangan yang representataif, lama pasien tinggal, serta kecepatan dan kecakapan dalam menangani keluhan setiap pasien. Karena pada prinsipnya setiap bagian memiliki sasaran kualitas mutu yang berbeda-beda,” jelasnya
           Disinggung tentang mutu pelayanan yang tidak bisa lepas dengan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto”, Eka Rohadi menandaskan, hal itu tidak bisa terpisahkan. Oleh karena itu diperlukan penyiapan SDM secara keseluruhan. ”Setiap jajaran harus berperan aktif agar mereka lebih memahami terhadap profesi yang disandangnya,” ungkapnya.
           Sedangkan publik yang merupakan pihak yang dilayani, Eka Rohadi mengatakan bahwa publik  harus diberi  standar pelayanan yang sama dan tidak boleh dibedakan.
         ”Untuk menjaga kualitas mutu dan layanan, nantinya ada internal audit yang bertanggung jawab memantau secara internal maupun eksternal. Konsekuensinya, seluruh staf dari jajaran yang paling bawah sampai dengan paling atas harus  saling mendukung agar pada pelaksanaannya nanti IGD & IRNA sudah memenuhi kriteria standard yang ditetapkan,” kata Eka Rohadi mengakhiri perbincangan.

 

Dimuat dalam Majalah Kasih Edisi Perdana ( Januari 2005 )

 

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev PELATIHAN EKG : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENTERJEMAHKAN EKG
Next DONOR DARAH MASIH MENUNGGU ANDA

Tinggalkan Komentar