Logo

MENJADI SATU TUBUH

MENJADI SATU TUBUH

“… demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita maing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
Roma 12 : 5

 

Berbicara tentang TUBUH ,adalah berbicara tentang sesuatu yang unik.
    Di  RS kota Shenzhen, Tiongkok, seorang pasien bernama Xiaoli (30 tahun), mengalami koma sejak Agustus 2013 yang lalu. Oleh keluarganya Xiaoli hidungnya diciumkan uang kertas 100 yuan (kira-kira  Rp.200.000), maka jari-jarinya mulai berkedut dan ingin meraih uang itu. Matanya berkedip-kedip seakan melihat uang itu. Dokter yang menanganinya berkata bahwa selama 20 tahun praktek baru kali ini menemui pasien yang “mata duitan”.
    Di otak kita sejak lahir tiap orang memiliki 100 milyard sel otak. Kecerdasan kita ditentukan oleh banyaknya hubungan yang terjadi antara sel-sel otak itu yang disebut sinapsis.Cara kerja otak kita dipengaruhi oleh hal yang terjadi diantara sel-sel otak tersebut.
Bayangkan sampai kepada yang ada di kepala kita pun baru akan berfungsi kalau ada kesatuan diantara satu dengan yang lain.
    Firman Tuhan berkata :” sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama”. (Roma 12 : 4).  Kita masing-masing berbeda, tetapi akan berfungsi baik kalau ada dalam kesatuan dan persatuan. Gambaran yang dipakai Paulus adalah tubuh kita.
Kaki terinjak orang, tetapi yang berteriak mengaduh adalah mulut. Ketika banyak masalah kepala kita pusing, maka jantung ikut berdebar-debar. Ternyata anggota-anggota tubuh tidak bisa berdiri sendiri dan menolong dirinya .
    MENJADI SATU TUBUH, menjadi tema Ulang Tahun ke 65 RS.Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang. Apa pesan Tuhan untuk kita masa kini dan masa depan R.S. Panti Wilasa Dr Cipto milik Tuhan dan masyarakat kota Semarang ini?

1. DALAM MEWUJUDKAN SATU TUBUH, JANGAN PERNAH BERKATA :”AKU TIDAK SEMPURNA”
    Manusia pada awalnya diciptakan sempurna. Ketika Allah selesai menciptakan Adam  dan Hawa, maka Allah berkata ciptaan- Nya itu sungguh amat baik (Kej. 1 : 31), bukan sempurna. Setelah manusia jatuh dalam dosa maka keadaan menjadi berubah sedemikian rupa. Dan ketidak sempurnaan selalu menjadi alasan manusia untuk menutupi kesalahan atau dosa-dosanya.  Ketidak sempurnaan kita tidak boleh menjadi alasan untuk tidak bersatu bahu membahu. Juga tidak boleh menghalangi kita untuk maju lebih baik lagi. Orang yang suka mencari alasan dengan berkata bahwa aku manusia yang tidak sempurna adalah orang yang tidak bisa diajak maju dan bisa menghambat karir seseorang. Setiap kegagalan harus kita koreksi, bukan ditutupi dengan alasan ketidak sempurnaan.Menjadi sempurna harus diperjuangkan (Mat 5 : 48).
    David J Schwartz , motivator terkenal dari Amerika dalam bukunya: ”The Magic of Thinking  Big” berceritera tentang pria jomblo umur 40 tahun.
    Setiap kali pacaran pasti gagal bahkan sudah mendekati hari pernikahannya pun akhirnya berpisah.  Ternyata pria ini suka membuat syarat buat calon-calon isterinya. Yang terakhir dia pernah buat 4(empat) halaman dokumen perjanjian yang melarang isterinya nanti  untuk tidak boleh berbuat ini dan itu. Akhirnya calon terakhir itu berkata :”Saya menyatakan batal!”
    Pria jomblo ini mencari wanita yang sempurna dan yang mau diatur menurut kemauannya. Kesatuan bukan mengatur orang lain menjadi seperti dirinya.Kesatuan adalah menghargai perbedaan untuk saling melengkapi.
Dalam pelayanan di  Rumah Sakit kesalahan satu orang bisa berakibat kepada semua orang kena imbasnya.
 Sudah banyak kasus yang terjadi dimana faktor kelalaian,ketidak telitian akhirnya berujung sampai ke ranah hukum. Pelayanan kita harus solid dan profesional .Jangan beralasan : “ Aku tidak sempurna”

2. SATU TUBUH ADALAH BAHASA LAIN DARI KESATUAN DALAM PERBEDAAN.
    Melayani manusia susah dan rumit, baik secara jasmani maupun rohani. Apa bedanya dokter dan pendeta ?  Dokter bisa mendiagnosa sakit penyakit pasiennya, tetapi pendeta kadang menghadapi orang yang menyembunyikan masalah dan dosanya sampai ke lubuk hatinya yang terdalam. Belum lagi kalau yang  ikut masuk ke dalam diri orang itu adalah kuasa iblis.
    Antara para dokter dan pendeta dibutuhkan kesatuan kerja walaupun dalam perbedaan. Yang tidak bisa ditangani secara medis, bisa ditindak lanjuti secara rohani.
Oleh sebab itu betapa pentingnya bersinergi  dan janganlah berkata bahwa akulah yang paling penting  di sini, yang lain hanya membantu  saja.
Tidak semua anggota mempunyai tugas yang sama. Jari-jari kita masing-masing ada fungsinya. Ibu jari untuk menunjuk kehebatan. Jari telunjuk untuk menunjukkan arah, jari tengah menengahi yang lain, jari manis untuk cincin dan jari  kelingking berfungsi untuk membersihkan hidung.
Dan  ketika dalam posisi tangan berdoa ,maka jari kelingking selalu ada di depan. Ulang tahun ke 65 RS Panti Wilasa Dr Cipto tentu tidak lepas dari para pendahulu kita dan founding father RS ini. Mereka berbeda generasi dengan kita zaman ini , tetapi mereka dipakai Tuhan untuk mewariskan RS ini kepada kita . Tuhan mengajarkan bahwa sekalipun kita berbeda dalam banyak hal, tetapi kita adalah satu tubuh.

3.    MENJADI SATU TUBUH HARUS  MENJADI IMPIAN KITA BERSAMA.
Orang hidup harus mempunyai mimpi. Orang yang tidak mempunyai mimpi berarti orang itu sudah mati, tidak ada lagi harapan, cita-cita dan pencapaian yang menjadi targetnya.  Orang percaya harus mempunyai mimpi untuk menjadi pribadi yang berguna, pribadi yang inspiratif, pribadi yang memberkati orang lain.
Maxwell Maltz dalam bukunya :”The New Psycho-Cybernetics” memberi rumusan tentang akronim SUKSES ( SUCCESS).
Kesatuan dalam perbedaan bisa terwujud jikalau masing-masing pribadi menjadi orang yang SUCCESS :

S = SENSE OF DIRECTION ( KESADARAN ARAH).
Setiap RS pasti mempunyai Visi dan Misi. Kita harus sadar bahwa kita tidak asal jalan dan mengalir tanpa tujuan.  Visi dan Misi membuat kita tahu arah, mau dibawa kemana RS kita ini ke masa depan ? Satukan langkah dengan tetap sadar ke mana arah kita melangkah.

U= UNDERSTANDING (PENGERTIAN).
Mengerti lebih penting dari pada mengetahui. Saling mengerti lebih baik dari pada tidak peduli. Pasien yang datang akan kita layani sesuai dengan kebutuhannya, supaya tidak ada kesalahan  mendiagnosa penyakitnya.

C= COURAGE (KEBERANIAN).
Keberanian untuk bertindak dengan kasih dan bijaksana dibutuhkan dalam kinerja kita sebab yang dilayani di Rumah sakit adalah manusia dan nyawa manusia menjadi taruhannya.

C= CHARITY ( BELAS KASIH).
Orang beriman harus menghormati martabat, masalah serta kebutuhan sesamanya. Memperlakukan sesamanya sebagai manusia adalah lebih terhormat dari pada menginjak orang lain dan beria-ria diatas penderitaannya.Menyadari bahwa setiap rekan kerja adalah pribadi yang unik dan  ciptaan Tuhan yang kepadanya perlu kita hormati.

E= ESTEEM ( HARGA DIRI).
Harga diri kadang menjadi perangkap dan kejatuhan dalam kehidupan ini. Harga diri bisa menaikkan martabat tetapi juga bisa menjadi lobang kejatuhan diri sendiri. Para koruptor adalah orang-orang yang menggali lubang buat harga dirinya sendiri dan keluarganya.

S= SELF CONFIDENCE (PERCAYA DIRI).
Orang bekerja dan mengabdi harus mempunyai kepercayaan diri, artinya mempunyai keyakinan dan potensi yang bisa dikembangkan.Tidak perlu mengiri orang lain yang berhasil,selama kita percaya bahwa masing-masing orang mempunyai karunianya/potensinya sendiri.Kembangkan dan berani berkompetisi untuk hal-hal yang baik dan memuliakan Tuhan.

S= SELF ACCEPTANCE (PENERIMAAN DIRI)
Terimalah diri sendiri apa adanya, bukan ada apanya.Apa adanya artinya mau jujur mengakui diri sendiri dengan segala kelebihan, kekurangan, dan keunikan kita. Bila ada kesalahan bersedia dikoreksi,ditegur, diperbaiki, bukan berkata : “ Mau begini, tidak mau ya sudah” (The Power of Pokoke). Inilah penerimaan diri yang salah!

SELAMAT ULANG TAHUN KE 65.TUHAN YESUS MEMBERKATI.

 

{ Oleh : Pdt.Em. Andreas Gunawan Pr,STh }

*Dimuat dalam Majalah kasih Edisi 41 ( JANUARI - MARET 2015 )

 

 

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev INFEKSI MENULAR SEKSUAL IMS
Next SOLUSI MENGATASI UCI - UCI

Tinggalkan Komentar