Logo

HYPERCOAGULABLES STATES

HYPERCOAGULABLES STATES

Pendahuluan
    Pada tahun-tahun terakhir ini penderita muda yang mengalami trombosis (adanya gumpalan darah didalam aliran darah) atau disebut premature trombosis, semakin meningkat jumlahnya. Ada kalanya faktor yang umum untuk timbulnya trombosis seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Dislipidemia tidak ditemukan sehingga perlu perencanaan untuk mencari faktor resiko atau penyebab lain dari trombosis tersebut.
    Hypercoagulable States (HS) diartikan sebagai keadaan ataupun penyakit yang memungkinkan terjadinya trombosis lebih sering sehingga di dalam beberapa buku disebut juga sebagai Prethombotic Stages. Penyebab/Latar belakang adalah Keadaan HS dapat sebagai kelainan bawaan (kongenital) ataupun yang didapat (aquiret).


Kongenital  (Thrombophilia) :
-Defisiensi Antitrombin III (AT III)
-Defisiensi protein C
-Defisiensi protein S
-Disfibrinogenemia
Kecurigaan bahwa keadaan yang mendasari adalah kongenital bila dijumpai :
a.    Trombosis pada usia muda
b.    Riwayat keluarga adanya trombosis
c.    Trombosis pada tempat yang tidak umum (v.hepatika, v.mesentrika)
d.    Trombosis berulang dengan atau tanpa faktor pencetus
e.    Nekrosis kulit yang dipacu oleh warfarin


Acquired :
a.    Statis vena ( immobilisasi, kehamilan, gagal jantung kongestif   Obesitas)
b.    Keganasan ( tumor ganas dari Ovarium, Prostate Adeno Ca Paru)
c.    Lupus anticoagulants (SLE)
d.    Hyperestrogenic States ( kehamilan, post partum, terapi hormonal pada kanker prostate, dan kontra sepsi oral )
e.    Pengobatan dengan prothombin complex concentrate.
f.    Keadaan post operatif
g.    Penyakit myeloproliferatif ( polisitemia vera, trombositosis essensial, leukemia mielositik kronik dan idiopatic myelifibrosis )
h.    Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH)
i.    Hiperlipidemia / Dislipidemia
j.    DM
k.    Homocysteinuria
l.    Hyperviscosity Syndrome
M.Sickle Cell Atemia
n.    Nephotic Synrome


Gambaran Klinik :
    Trombosis vena lebih sering terjadi dari pada trombosis arteri pada HS. Trombisis pada umumnya bisa terdapat di vena-nena dalam ( Deep Vein Trombosis (DVT)) tetapi juga pada vena-centralis retina. Saat ini dikenal trombosis yang bisa timbul pada penumpang pesawat udara kelas ekonomi ( Economic Class Syndrome). Penerbangan yang memakan waktu lebih dari 10 jam dengan ruang gerak yang sangat terbatas akan memungkinkan terjadi trombosis bila faktor HS sudah ada ataupun usia yang sudah lanjut. Bila terjadinya trombosis di tungkai bawah atau atas biasanya tungkai akan membengkak sebelah ( unilateral ) disertai dengan tanda-tanda inflamasi lainnya seperti (kalor dolor, ribor dan function laesa).
Pemeriksaan laboratorium :
Direncanakan pemeriksaan untuk melihat adanya peningkatan aktifitas dari sistem koagulasi.
a.    Fragmen F, peptida aktif yang dilepas oleh aktovasi faktor Xa pada protrombin.
b.    Fibrinopeptida A, peptida aktif yang dilepas oleh aktifasi trombin pada fibrinogen
c.    Acticatd Protein C


Pengelolaan :
    Pencegahan untuk timbulnya trombosis perlu perhatian khusus dan bila sudah terjadi trombosis dikelola dengan baik untuk mencegah komplikasi. Pada pasien-pasien yang hendak menjalani operasi didaerah pinggul dimana terjadi immobilisasi yang lama maka pencegahan terjadinya trombosis dengan pemberian anticoagulant harus diingat. Apabila disertai faktor usia yang sudah lanjut. Penumpang yang mau melaksanakan ibadah haji sudah berusia lebih dari 60 tahun dengan lama penerbangan 10 jam atau lebih di kelas ekonomi perlu diberikan bekal untuk dapat melakukan gerakan-gerakan tertentu di dalam pesawat ( On Board Exercise) untuk mencegah timbulnya trombosis. Disamping itu diusahakan untuk minum banyak supaya viskositas darah tetap baik. Bagi penderita-penderita dengan penyakit tertentu yang merupakan HS yang aquired harus diupayakan kontrol teratur dengan demikian kemungkinan terjadinya trombosis lebih kecil. Obat-obat yang dapat memperbaiki aliran darah juga yang mencegah agregasi trombisit dapat diberikan bila sudah dijumpai HS untuk mencegah trombosis.”

{oleh : Dr. Mikha L Tobing, Sp.PD-KHOM (Penulis adalah Dokter Part Time di RS. Panti Wilasa ‘‘Dr. Cipto’’.) Sub Bagian Hematologi-Onkologi Medik. Bagian/SMF Penyakit Dalam FK UNDIP RS. Dr. Kariadi Semarang}

 

*Dimuat dalam Majalah Kasih edisi 2 (APRIL-JUNI 2005)

 

Tentang Penulis

Patricia Putri

patricia putri

Prev LAPARASCOPY : MENGURANGI TIMBULNYA TRAUMA OEPRASI
Next BRAIN GYM MENGURANGI KEPIKUNAN

Tinggalkan Komentar